Menurut International Data Corp., pada tahun 2020, setiap orang di bumi saat ini telah menghasilkan rata-rata 1,7 MB data untuk setiap detiknya. Di sinilah konsep Big Data awal mula ditemukan.
Big Data tidak dapat disangkal telah menjadi pengubah permainan di industri modern dalam beberapa tahun terakhir. Menurut penelitian analisis data terbaru dari Dresner Advisory Services, 53 persen bisnis menggunakan analitik Big Data.
Jika anda berpikir untuk mengintegrasikan Big Data dalam perusahaan anda, berikut adalah beberapa studi kasus tentang bagaimana perusahaan menggunakan Big Data untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka.
Big Data untuk retensi dan akuisisi pelanggan di industri perbankan
Citigroup telah mengevaluasi secara menyeluruh kemungkinan penerapan Big Data di perusahaan mereka, termasuk kemungkinan dalam hal manfaat dan biaya.
Menggunakan machine learning dan algoritme, Big data dapat digunakan secara efisien untuk mengevaluasi data dan memfokuskan pengeluaran selama masa promosi.
Citigroup juga menggunakan Big Data untuk memeriksa catatan transaksi untuk mengidentifikasi biaya yang tidak akurat, tidak terduga, atau penipuan. Citigroup dapat mendeteksi potensi risiko dengan segera, atau bahkan sebelum terjadi, berkat Big Data dan pemodelan prediktif.
Data besar untuk mendorong keputusan pembelian pelanggan di industri ritel
Walmart, pengecer terbesar di dunia, memanfaatkan Big Data untuk menemukan pola yang dapat digunakan untuk membuat rekomendasi produk kepada pengguna berdasarkan produk mana yang digabungkan.
Pemanfaatan Big Data di Walmart telah terbukti meningkatkan tingkat konversi pelanggan dan mendorong keputusan pembelian pelanggan yang lebih baik.
Walmart dapat menggunakan Big Data untuk meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan sekaligus meningkatkan efisiensi logistik.
Amazon juga memanfaatkan data besar dengan baik. Mengadopsi strategi “semuanya di bawah satu atap”, yang menghasilkan beragam kemungkinan, Amazon membangun dan menyempurnakan mesin rekomendasinya menggunakan Big Data yang diperoleh dari pelanggan saat mereka mencari barang di website.
Big Datauntuk inovasi yang lebih cepat dalam industri barang konsumen yang bergerak cepat
P&G memanfaatkan Big Data untuk membangun kurva S berikutnya untuk analitik dan wawasan guna menemukan metode yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah untuk menghubungi pelanggan mereka.
P&G menggunakan teknologi untuk lebih memahami perilaku konsumen mereka dan lingkungan yang membentuknya dengan menggabungkan Big Data dan ilmu perilaku. Data ini sangat penting untuk merancang kampanye pemasaran yang sukses dan untuk memproduksi item baru lebih cepat.
Tujuan penggunaan Big Data adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang berarti yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengembangan dan distribusi produk.
Jika Anda berpikir untuk menggunakan Big Data di perusahaan, studi kasus tentang bagaimana perusahaan menggunakan Big Data untuk mengoptimalkan kinerja bisnis mereka yang dijelaskan di atas dapat menjadi titik awal yang sangat baik.
Terlepas dari industrinya, Big Data Indonesia memungkinkan perusahaan untuk menganalisis kumpulan data besar, menghasilkan wawasan, dan meningkatkan kepuasan, yang semuanya mengarah pada pertumbuhan bisnis.