Karyawan atau pencari kerja yang akan menegosiasikan gajinya ingin dipersiapkan dengan baik dan memiliki pengetahuan untuk menghindari banyak jebakan di jalan menuju negosiasi gaji yang sukses. Internet tampaknya menjadi sumber informasi yang berharga untuk memenuhi tujuan ini. Namun, ketika melakukan “Net”, kebanyakan orang memilih rute yang mengarah pada kegagalan tertentu daripada kesuksesan.

Ketik “negosiasi gaji” ke Google dan apa yang muncul di hasil “organik” teratas adalah tautan ke situs web pencarian kerja dan situs web serta blog lain yang menyediakan informasi untuk pencari kerja. Ada banyak informasi tentang negosiasi gaji.

Semua sumber informasi Internet tentang hal ini memiliki beberapa kesamaan. Informasinya selalu singkat, memberikan kesan negosiasi gaji adalah hal yang cukup sederhana. Informasi selalu kurang sistematis, sehingga sulit untuk mendapatkan gambaran umum. Tidak pernah ada penjelasan mengapa beberapa teknik negosiasi berhasil sementara yang lain tidak, yang berarti bahwa pencari kerja atau karyawan tidak pernah dapat membuat penilaian yang tidak memihak apakah tip negosiasi gaji karyawan dan tunjangan tertentu baik atau tidak.

Menggunakan informasi ini adalah rute yang cukup aman menuju kegagalan saat menegosiasikan gaji. Alasan utama untuk ini adalah bahwa informasi ini memberi karyawan atau pencari kerja perasaan puas atau siap. Mengingat bahwa informasi selalu tidak lengkap dan tidak terstruktur, hal ini mengakibatkan negosiator gaji memasuki negosiasi dengan asumsi yang salah, menjadikannya sasaran empuk bagi majikan.

Bukan suatu kebetulan bahwa sebagian besar informasi di Internet tentang cara menegosiasikan gaji membuat karyawan atau pencari kerja gagal. Kualitas informasi yang buruk adalah akibat dari fakta sederhana namun tersembunyi bahwa situs web yang menyediakan informasi ada di daftar gaji pemberi kerja.

Pelanggan dari situs pencarian pekerjaan adalah majikan dan bukan karyawan.Ini adalah majikan yang membayar tagihan mereka. Dan karena majikan tidak tertarik pada karyawan yang benar-benar pandai menegosiasikan gaji mereka, situs pencarian pekerjaan juga tidak tertarik.

Informasi negosiasi gaji dipublikasikan di situs web mereka untuk menarik lalu lintas Internet, yaitu orang yang mencari pekerjaan yang dapat diteruskan ke pemberi kerja. Informasi tidak dipublikasikan untuk membuat negosiator master pengunjung situs web.

Kesimpulannya, situs pencari kerja dan pemberi kerja mendapatkan apa yang mereka inginkan, sementara karyawan dan pencari kerja hanya menemukan informasi yang bahkan tidak mereka ketahui tidak dipublikasikan untuk menguntungkan mereka (tetapi situs pencarian kerja) dan itu akan membuat mereka gagal saat menegosiasikan gaji mereka. Oleh karena itu, membuat pilihan yang salah di Internet adalah rute yang aman menuju kegagalan saat menegosiasikan gaji.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *